Minggu, 22 April 2012

Tugas IBD : materi 9 tentang manusia dan kegelisahan


Manusia dan Kegelisahan

Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa kwatir tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situai tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiran ataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi
dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena pa yang diinginkan tidak tercapai. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
·       Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam utnuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadia takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu dari lingkungan.
·       Kecemasan neorotis timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebaganya.
·       Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam=macam emosi atnra lain: iri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas, takut gelisah dan putus asa.
Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar. Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala
kesulitan dapat kita atasi.
Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata terasing berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama, orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidak
dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang aa pada diri seseorang, sehingga ia tida dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu bergangung pada mental orang dan kasus penyebabnya. Bermacam sebab terjadinya kesepian, frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulannya.
Ketidakpastian
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan tidak pasti ialah :
1. obsesi
2. phobia
3. kompulasi
4. hysteria
5. delusi
6. halusinasi
7. keadaan emosi
Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung pada mental si penderita. Andaikata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita diajak pergi sendiri ke psikolog.


OLEH : HILMAN TRIANA / 17111822 / 1KA20

Tugas IBD : materi 8 tentang manusia dan tanggung jawab


Manusia dan Tanggungjawab
Pengertian Tanggungjawab
Tanggungjawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan menanggung akibatnya.
Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggungjawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggungjawab.
Apabila ia tidak mau bertanggungjawab, maka akan ada pihal lain yang
memaksa tanggungjawab itu. Dengan demikian tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik.
Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggungjawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara masyarakat. Apabila dikaji, tanggungjawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan, keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu
dipelihara dengan baik. Tanggungjawab itu cirri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggungjawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya.
Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.
Macam-macam Tanggungjawab :
1.      Tanggungjawab terhadap diri sendiri
2.      Tanggungjawab terhadap Keluarga
3.      Tanggungjawab terhadap masyarakat
4.      Tanggungjawab terhadap bangsa / Negara
5.      Tanggungjawab terhadap Tuhan
Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjaab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti mengabdi keapada keluarga. Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan.
Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada uhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan. Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan kebaktian.
Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung keikhalasan yangtidak menganadung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepaa sesame teman. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan sja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

OLEH : HILMAN TRIANA / 17111822 / 1KA20

Tugas IBD : materi 7 tentang manusia dan pandangan hidup


MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

1.     Pandangan Hidup dan Ideology
Ideology menurut William (1959) mengandung dua hal, yaitu :
·         Unsur-unsur  filsafat yang digunakan, atau unsure yang digunakan sebagai dasar suatu kegiatan,
·         Pembenaran intelektual untuk seperangkat norma-norma.
Munandar Sulaiman (1987: 76) menyimpulkan pendapat Lenski (1974) yang menyatakan bahwa ideology merupakan komponen dasar terakhir dari system-sistem sosiobudaya. Bagai masyarakat, ideology tersusun dari 3 unsur, yaitu :
1)      Pandangan hidup
2)      Nilai-nilai
3)      Norma-norma
Pandangan hidup cenderung diikat oleh nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai pelengkap nilai-nilai dalam pembuatan pembenaran atau rasionalisasi nilai-nilai. Pandangan hidup member I semangat pada nilai-nilai. Norma berbeda dengan nilai karena digunakan untuk hampir seluruh aturan khusus, sebaliknya nilai digunakan untuk pengertian umum. Norma berlaku untuk menentukan perilaku perintah, atau larangan untuk suatu kewajiban dari peranan spesifik dalam suatu spesifik pula. Dengan demikian ideology lebih luas dibandingkan dengan pandangan hidup. Ideology tidak digunakan untuk hubungan individu tetapi untuk hal yang lebih luas, seperti ideology Negara, masyarakat atau kelompok tertentu.

2.     Makna Cita-cita
Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup. Semua itu tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia
Ada tiga kategori keadaan hati seseorang, yaitu :
·         Berhati keras
Tidak berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Ia tidak menghiraukan rintangan, tantangan, segala kesulitan yang dihadapinya. Orang yang berhati keras biasanya mencapai hasil gemilang dan sukses hidupnya.
·         Berhati lunak
Dia berusaha mencapai cita-citanya dengan cara menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi. Namun ia tetap mencapai cita-cita itu. Karena biarpun lambat ia akan berhasil juga capai citanya.
·         Berhati lemah
Mudah terpengaruh oleh situasi dan kondisi. Bila menghadapi kesulitan cepat-cepat ia berganti haluan, berganti keinginan.
Cita-cita, keinginan, harapan banyak menimbulkan karya kreatifitas seniman. Banyak hasil seni seperti drama, novel, film, music, tari, filsafat, yang lahir dari kandungan cita-cita, keinginan, harapan dan tujuan.



3.     Makna Kebajikan
Kebajikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral, atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsure itu terpisah bila manusia meninggal. Karena merupakan pribadi, manusia mempunyai pendapat sendiri, ia mencintai diri sendiri, perasaan sendiri, cita-cita sendiri,dsb. Justru karena itu, karena mementingkan sendiri, seringkali manusia tidak mengenal kebajikan. Manusia merupakan makhluk social : manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesame anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan,dsb.
Manusia sebagai makhluk Tuhan,diciptakan oleh tuhan dan dapat berkembang karena Tuhan. Untuk itu manusia dilengkapi kemampuan jasmani dan rohani, juga fasilitas alam sekitar seperti tanah, air, tubuh-tumbuhan, dsb.
Untuk melihat apa itu kebajikan , kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia sebagai pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai makhluk Tuhan. Manusia sebagai pribadi dapat menentukan baik-buruk. Yang menentukan baik-buruk itu suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan dalam hati untuk menimbang perbuatan baik atau tidak. Jadi suara itu merupakan hakimterhadap diri sendiri, suara hati sebenarnya telah memilih yang baik, namun manusia seringkali tidak maumendengarkan.
Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat, dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berlaku sopan, santun, berbahasa baik, bertingkahlaku baik, ramah, berpakaian sopan agar tidak terangsang yang melihatnya.
4.     Makna Sikap Hidup
Sikap hidup adalah perasaan hati dalam menghadapi hidup ini. Sikap itu bisa fositif, bisa negative, bisa apatis atau optimis atau pesimis,bergantung kepada pribadi orang itu dan juga lingkungannya.
Setiap manusia mempunyai kadar sikap. Kadar sikap yang dimilki manusia satu sama lain tidak sama. Sikap orang dapat berubah sekonyong-konyong karena situasi dan kondisi lingkungan.
Dalam menghadapi kehidupan, yang berarti manusia menghadapi manusia lain atau menghadapi kelompok manusia ada beberapa sikap etis dan non etis. Sikap etis itu adalah sikap positif. Sedangkan sikap non etis disebut sikap negative. Ada tujuh sikap etis yaitu : lincah, tenang, halus, berani, arif, rendah hati dan bangga.
Sikap non etis atau sikap negative ialah : kuku, gugup, kasar, takut, angkuh, dan rendah hati. Sikap-sikap itu harus dijauhkan dari diri pribadi, karena sangat merugikan baik diri sendiri maupun kemajuan bangsa. Selain itu ada sikap dalam menghadapi keluarga, menghadapi saudara yang tua atau muda, menghadapi orang yang ada di rumah kita.
Dalam rangka menciptakan keadilan social bagi bangsa Indonesia, yang pada hakikatnya menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia, pemerintah berusaha menanamkan sikap-sikap positif bagi bangsa Indonesia. Sikap-sikap itu antara lain : bekerja keras, gotong royong, hak dan kewajiban, suka menolong, dan sikap mkenghargai pendapat orang lain.

5.     Manusia dan Pandangan Hidup
Pandangan hidup berupa suatu penggaris yang mungkin dapat dikatakan dengan kata-kata sebagai rumusan atau formula, tetapi juga tak dapat dinyatakan dengan rumusan, penyebabnya :
a.      Orang sulit menyusun perasaan, pikiran dan kejiwaannya
b.      Dia sendiri menyadari bahwa mungkin ia dapat berbuat / bertindak yang melangggar prinsip” yang dikatakan.
c.       Dan kwatir kalau ada kritik besar dan penyelewengan pandangan hidup dari anak-anak atau orang yang dibimbing.
Pandangan hidup adalah juga falsafat hidup. Sesuai dengan arti filsafat yaitu cinta akan kebenaran tentulah bentuk kebenaran yang akan dicapai adalah kebenaran yang dat diterima oleh siapa saja. Pandangan hidup dimiliki oleh semua orang atau semua golongan. Maka penggolongan yang paling ringan adalah pandangan berdasarkan :
a.      Beragama, beriman
b.      Tidak beragama tapi mengikuti garis ajaran satu atau lebih dari agama yang ada.
c.       Matrealistik dan sekuler
Pandangan hidup untuk orang Indonesia artinya : “ bagi seluruh warganya adalah ; falsafah Negara yaitu pancasila, meskipun mungkin secara perorangan dalam melaksanakan tugas-tugas hidupnnya menyimpang dari sila pertama : ketuhanan yang maha Esa, sila kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab tetapi ia masih dianggap warga Negara yang berpancasilais.

OLEH : HILMAN TRIANA / 17111822 / 1KA20