Ruang Lingkup
Ekonomi
DEFINISI EKONOMI
Ekonomi merupakan salah
satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi,distribusi, dan konsumsi terhadapbarang dan jasa. Istilah “ekonomi” sendiri berasal
dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos) yang berarti
“peraturan, aturan, hukum“.
Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau
“manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
DEFINISI EKONOMI
MENURUT PARA AHLI
·
Adam Smith
Ekonomi ialah
penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara.
·
Mill J. S
Ekonomi ialah sains
praktikal tentang pengeluaran dan penagihan.
·
Abraham Maslow
Ekonomi adalah salah
satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas
kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan
berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang
dianggap efektif dan efisien.
·
Hermawan Kartajaya
Ekonomi adalah
platform dimana sektor industri melekat diatasnya.
·
Paul A. Samuelson
Ekonomi merupakan
cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan
sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan
mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
METODELOGI EKONOMI
Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan
serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi.Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode
kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium(keseimbangan
umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen
ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat
hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya
dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya
terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan
perilaku agen yang berubah-ubah.
MASALAH POKOK EKONOMI
Masalah pokok ekonomi
dapat ditinjau dari 2 sudut pandang:
Menurut Teori Klasik, yang dipelopori oleh Adam Smith terdiri dari :
PRODUKSI, adalah segala
tindakan yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna / manfaat dari suatu
barang.
Karena sifat manusia yang tidak pernah
mengalami tingkat kepuasan yang hakiki, maka berapapun yang diproduksi selalu
tidak pernah mencukupi kebutuhan manusia; sehingga selama itu pula produksi
menjadi masalah pokok ekonomi.
DISTRIBUSI, adalah segala
kegiatan yang ditujukan untuk menyampaikan atau menyalurkan barang hasil
produksi dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen akhir/pemakai.
Yang termasuk kegiatan distribusi
diantaranya : Pengemasan, pensortiran/pemilahan, pengepakan,
penyimpanan/pergudangan, pengangkutan, dll
Distribusi dapat dibedakan menjadi 2
cara :
·
Distribusi langsung, dimana barang hasil produksi langsung disalurkan ke
konsumen akhir/pemakai.
·
Distribusi tidak langsung, dimana dalam penyalurannya melalui
beberapa perantara, seperti : agen, grosir, eksportir, importir, komisioner,
makelar, pedagang eceran, dll. Semakin panjang mata rantai penyaluran sangat
dimungkinkan harga yang ditanggung konsumen akhir lebih mahal.
KONSUMSI, adalah segala
tindakan yang tujuannya menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang.
Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh 2
faktor :
·
Faktor Internal, seperti : pendapatan, selera karakter, kepribadian,
motivasi.
·
Faktor Eksternal, seperti : kebudayaan, peradaban, lingkungan, status
sosial, kebijakan pemerintah, dll.
Menurut Teori Modern
Menurut Paul A Samuelson, seorang pakar
ekonomi, membedakan masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian, yaitu :
·
Apa yang akan diproduksi (What) Karena keterbatasan sumber daya
faktor produksi, maka harus hal yang tidak mungkin akan memproduksi
sebanyak-banyaknya, maka harus dilakukan pemilihan barfang apa yang harus
diproduksi serta berapa jumlahnya.
·
Bagaimana proses produksinya (How) Hal ini sangat tergantung dari
ketersediaan sumber daya faktor produksi dari setiap wilayah/negara. Bagi
negara maju akan menggunakan faktor produksi padat modal dengan teknologi
majunya, sementara bagi negara yang berkembang akan menerapkan teknologi
menengah tanpa mengesampingkan pendayagunaan sumber daya manusia yang ada
sehingga tidak terjadi pengangguran yang tinggi.
·
Untuk siapa hasil produksi ditujukan (for Whom) Untuk masalah yang
satu ini, pertimbangan ditujukan bagaimana caranya agar hasil produksi dapat
memenuhi kebutuhan utama masyarakat serta dengan tingkat harga yang terjangkau
oleh masyarakat yang menjadi pangsa pasarnya.
Menurut Richard
Lipsey, menambahkan permasalahan perokonomian secara makro, yaitu tingkat
inflasi, tingkat pengangguran dan kapasitas produksi.
PENGARUH MEKANISME
HARGA
Krisis finansial
global yang terjadi sejak akhir tahun 2007 telah mengakibatkan perlambatan
ekonomi global secara bertahap. Diperkirakan daya beli masyarakat menurun.
Banyak pihak yang mengatakan bahwa krisis hanya terjadi pada negara maju
seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Namun perlu diingat bahwa sebagian
negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh (energing market) menguasai 60%
pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan negara-negara maju. Karena itu, jika
terjadi penurunan permintaan, pasti akan berdampak pada permintaan
barang-barang dari negara yang sedang tumbuh (emerging countries). Tentu hal
ini akan berakibat pada menurunnya kinerja berbagai sektor usaha, khususnya
industri.
Harapan untuk segera
terlepas dari himpitan krisis ekonomi yang terjadi sejak akhir tahun 2007
nampaknya bukan merupakan sesuatu yang berlebihan. Hal ini dapat dilihat dari
beberapa indikator ekonomi, seperti tingkat suku bunga perbankan yang terus
menurun, meningkatnya suku bunga SBI, inflasi yang semakin terkendali serta
transaksi di bursa efek yang semakin bergairah. Kondisi tersebut setidaknya
dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa indonesia sudah memasuki tahap recovery
atau kebangkitan. Memang masih banyak faktor lain yang mempengaruhi sekaligus
menentukan tingkat prosentase pemulihan ekonomi dan tingkat suku bunga bank,
inflasi serta kondisi bursa efek pada umumnya dapat dijadikan barometer.
SISTEM PEREKONOMIAN
Sistem Perekonomian
adalah cara suatu bangsa/negara untuk mengatur kehidupan ekonominya agar
tercapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Macam-Macam Sistem
Perekonomian :
a. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi yang masih terikat dengan
adat istadat kebiasaan dan nilai budaya setempat.
Ciri-Ciri
·
Alat produksi sederhana
·
Jumlah barang/jasa rendah
·
Produktivitas rendah
·
Masih barter
·
Kegiatan ekonomi umumnya dibidang pertanian
·
Masyarakat sulit menerima perubahan
b. Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi yang memberi kebebasan
kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan usaha sesuai keinginan dan
keahliannya.
Ciri-Ciri
·
Hak milik perorangan diakui
·
Individu bebas melakukan kegiatan ekomomi
·
Jenis,jumlah,dan harga barang ditentukan kekuetan pasar
·
Adanya persaingan bebas
·
Kegiatan ekonomi(produksi,distribusi,dan konsumsi) diserahkan kepada swasta
Misalnya : Amerika Serikat dan Eropa.
c. Sistem Ekonomi Sosialis (ETATISME)
Sistem Ekonomi yang seluruh kegiatan
ekonominya direncanakan,dilaksanakan,dan diawasi oleh pemerintah secara
terpusat.
Ciri-Ciri
·
Alat-alat dan faktor produksi dikuasai negara
·
Kegiatan Ekonomi sepenuhnya diatur negara
·
Harga barang/jasa ditentukan pemerintah
·
Hak milik perorangan tidak diakui
Misalnya: Kuba, Korea, Eropa Timur dan
RRC.
d. Sistem Ekonomi Campuran
Gabungan dari sistem perekonomian
Liberal dan sosialis.
Ciri-Ciri
·
Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan oleh swasta
·
Transaksi ekonomi terjadi di pasar, dan ada campuran tangan pemerintah
·
Ada persaingan serta masih ada control dari pemerintah
Misalnya: Afrika, Amerika Latin dan
Asia.
PERBEDAAN EKONOMI MAKRO DAN EKONOMI
MIKRO
a. Ekonomi Makro
Mengkaji mempelajari
variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel yang
juga berdampak atas beragam tindakan pemerintah tersebut, antara lain:
pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang
beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran
internasional. Ruang lingkup kajian ekonomi makro adalah usaha
masyarakat dan pemerintah dalam mengelola faktor produksi secara efisien.
Landasan kajian ekonomi makro adalah teori Keynes Ekonomi makro memusatkan perhatian
pada usaha masyarakat sebagai satu kesatuan untuk melakukan efisiensi dalam
menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia.
b. Ekonomi Mikro
Mempelajari
variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah
tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan
perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa,
yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan
penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Ruang lingkup kajian
ekonomi mikro adalah produsen dan konsumen. Tradisi berlandaskan teori Adam
Smith. Ekonomi mikro dengan demikian memiliki ruang lingkup pada produsen dan
konsumen. Produsen dan konsumen tersebut dalam dunia ekonomi yang nyata adalah
individu-individu pada rumah tangga keluarga, masyarakat, atau perusahaan.
Penentuan Harga
Penawaran dan Harga Permintaan
Dalam
ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu
dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah
barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga
dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.
A. Permintaan
Pengertian Permintaan
Permintaan
adalah sejumlah barang yang akan dibeli atau yang diminta pada tingkat harga
tertentu dalam waktu tertentu.
Masyarakat selaku konsumen harus membeli barang atau jasa keperluannya di
pasar. Keadaan ini mengandaikan bahwa barang atau jasa itu memiliki tingkat
harga tertentu. Adanya berbagai macam harga di pasar selanjutnya mengandaikan
adanya kondisi yang mempengaruhi. Adapun unsure-unsur yang terdapat pada
permintaan yakni barang atau jasa, harga dan kondisi yang mempengaruhi. Jadi
permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai situasi
dan tingkat harga.
Kurva Permintaan
Permintaan
di tempatkan sebagai fungsi yang dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor yang
di maksid adalah harga, barang, atau jasa, selera dan pendapatan. Keterkaitan
antara permintaan dan faktor-faktor tersebut menghasilkan rumus sbb :
X= f (Hb1, Hb2, S, P)
Dimana :
H = harga S = selera
B = barang atau jasa P = Pendapatan
Dalam
kaitannya dengan factor ekonomi pada masalah permintaan ini berlaku ceteris
paribus. Dalam kondisi seperti ini harga merupakan factor dominant dalam
permintaan, sementara factor yang lain dianggap tidak berubah.
Pada harga yang tinggi , banyak pembeli yang tidak mampu membeli atau mungkin
cenderung mencari barang substitusi dengan harga terjangkau. Sedangkan pada
harga rendah, pembeli yang tadinya kurang mammpu menjadi mampu untuk membeli
Bagi pembeli perorangan, kenaikan harga akan memperkecil daya beli pembeli atau
akan mengurangi anggaran untuk alat pemuas kebutuhan yang lainnya (dengan
catatan pendapatan tetap). Adanya harga barang substitusi yang harganya jauh
lebih rendah akan lebih menarik apabila harga suatu barang atau jasa semakin
tinggi. Akibatnya pembeli akan beralih dari barang atau jasa yang telah biasa
di konsumsi ke barang atau jasa substitusi. Bentuk kurva seperti ini
menunjukan bahwa semakin rendah harga barang di pasar barang yang dapat dibeli
oleh masyarakat semakin banyak.
Kurva
Permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan
jasa yang dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan
menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu
jumlah barang (sumbu X).
Contoh: Seorang ibu yang hendak membeli telur ayam berdasarkan tingkat harga
yang ada, ini dapat terilustrasikan dalam tabel dan grafik. Kurva
permintaan akan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah, maksudnya apabila harga
mengalami penurunan, maka jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami
kenaikan. Dari contoh di atas dapat dilihat, bila si ibu membeli telur dari 3kg
menjadi 4kg karena harganya turun menjadi Rp. 8.850, maka kita tidak
menyebutnya sebagai kenaikan permintaan tetapi kenaikan jumlah barang yang
diminta, karena kenaikan masih berada pada pada satu kurva permintaan yang
sama.
Hukum Permintaan
` Hukum
ekonomi berlaku ceteris paribus (diluar obyek yang diselidiki, keadaannya tetap
tidak berubah). Singkatnya hukum permintaan adalah : “ Permintaan akan
bertambah apabila harga turun dan akan berkurang apa bila harga naik”.
Hukum
permintaan tersebut dilatari oleh kenyataan bahwa orang harus memenuhi
kebutuhannya sebatas anggaran atau pendapatan tertentu. Muncul masalah disini
mengapa manusia harus memenuhi berbagai kebutuhan, sementara anggaran yang
dimilikinya terbatas? Alasannya, setiap benda pemenuhan kebutuhan mempunyai
kegunaan (utilitas)nya masing-masing sehingga orang akan berupaya memenuhi
kebutuhan dengan menyamakan pertambahan kegunaan (utilitas marginal) benda
pemuas kebutuhan yang dikonsumsinya.
Hukum
permintaan berbunyi: apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan
mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta
akan mengalami kenaikan. Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan
berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan
menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini
dikarenakan: naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan
akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan naiknya harga barang akan
menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan
(Demand)
a. konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi
beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
b. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan
pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan
margarin akan turun permintaannya.
c. Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang
dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan
mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
d. Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau
membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
e. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan
sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri,
cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi
dibandingkan bulan lainnya
B. PENAWARAN
Pengertian Penawaran
Penawaran
adalah sejumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan waktu
tertentu.
Dalam rangka menjawab kebutuhan konsumen, pihak produsen menyediakan berbagai
barang dan jasa. Barang dan jasa hasil produksi ini kemudian dijual kepada
konsumen di pasar menurut tingkat harga tertentu. permintaan bersangkut paut
dengan pembelian dan pemakainan sedangkan penawaran bersangkut paut dengan
peneyediaan dan penjualan. Jadi penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang
tersedia untuk dijual pada berbagai tingkat harga dan situasi.
Hukum Penawaran
Hukum penawaran
berbunyi: bila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang yang
ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang
ditawarkan turun. Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan
berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan
hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
Kurva Penawaran
Penjual
biasanya ingin menjual barang atau jasa yang diproduksinya dengan harga tinggi.
walaupun resikonya adalah barang yang terjual akan relative sedikit. Untuk
menjual pada tingkat harga yang diinginkan, seorang penjual harus mempunyai
pengamatan yang cermat terhadap perilaku pasar.
Contoh : Penjual buah-buahan ingin menjual buah dengan harga yang tinggi
dipasar. Sayangnya keinginan itu bertepatan dengan musim panen raya. Akibatnya
dipasar akan berkerumunan penjual buah-buahan sehingga harga buah-buahan pun
jatuh.
Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang
dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini
akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan
sumbu jumlah barang (sumbu X). Contoh: jumlah pakaian batik yang ditawarkan Ibu
Nina pada berbagai tingkat harga.
Pengertian/Arti Definisi Permintaan dan Penawaran
Permintaan
adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu
tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual
atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai
permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi
transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi
transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.
Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran
Jika semua
asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan
atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin
rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya
dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan
membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan
tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi
agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa
menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang
yang harganya mahal.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran
(Suply)
1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat
produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu
bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya
teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu
penurunan harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented)
akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual
jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka
perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah
sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga
perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang
turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen
akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan
permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan
diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual
lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai factor
PENENTUAN HARGA KESEIMBANGAN
Dalam ilmu ekonomi, harga
keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang
terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas
yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah
tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Menentukan Keadaan Keseimbangan Dengan
Matematik
Keadaan keseimbangan
dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan
permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
CONTOH :
Persamaan permintaan : Qd
= 1.500 – 0,001 Pq
Persamaan penawaran
: Qs = -100 +
0,001 Pq
Syarat keseimbangan adalah permintaan
sama dengan penawaran atau
Qd = Qs.
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 ( harga keseimbangan /
harga pasar).
Penentuan Harga Keseimbangan (Eqilibrium
Price).
Masalah harga
berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan
berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan
harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan
uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa
dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga
keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui
suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan
permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan
pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang
terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas
yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah
tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
http://mizan92.wordpress.com/2012/03/21/definisi-dan-metodologi-ekonomi/
http://irpantips4u.blogspot.com/2011/05/perbedaan-ekonomi-mikro-dan-ekonomi.html
http://sugiartha26.wordpress.com/2012/04/06/penentuan-harga-permintaan-dan-penawaran/
HILMAN TRIANA
Masyarakat selaku konsumen harus membeli barang atau jasa keperluannya di pasar. Keadaan ini mengandaikan bahwa barang atau jasa itu memiliki tingkat harga tertentu. Adanya berbagai macam harga di pasar selanjutnya mengandaikan adanya kondisi yang mempengaruhi. Adapun unsure-unsur yang terdapat pada permintaan yakni barang atau jasa, harga dan kondisi yang mempengaruhi. Jadi permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai situasi dan tingkat harga.
X= f (Hb1, Hb2, S, P)
Dimana :
H = harga S = selera
B = barang atau jasa P = Pendapatan
Pada harga yang tinggi , banyak pembeli yang tidak mampu membeli atau mungkin cenderung mencari barang substitusi dengan harga terjangkau. Sedangkan pada harga rendah, pembeli yang tadinya kurang mammpu menjadi mampu untuk membeli
Bagi pembeli perorangan, kenaikan harga akan memperkecil daya beli pembeli atau akan mengurangi anggaran untuk alat pemuas kebutuhan yang lainnya (dengan catatan pendapatan tetap). Adanya harga barang substitusi yang harganya jauh lebih rendah akan lebih menarik apabila harga suatu barang atau jasa semakin tinggi. Akibatnya pembeli akan beralih dari barang atau jasa yang telah biasa di konsumsi ke barang atau jasa substitusi. Bentuk kurva seperti ini menunjukan bahwa semakin rendah harga barang di pasar barang yang dapat dibeli oleh masyarakat semakin banyak.
Contoh: Seorang ibu yang hendak membeli telur ayam berdasarkan tingkat harga yang ada, ini dapat terilustrasikan dalam tabel dan grafik. Kurva permintaan akan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah, maksudnya apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami kenaikan. Dari contoh di atas dapat dilihat, bila si ibu membeli telur dari 3kg menjadi 4kg karena harganya turun menjadi Rp. 8.850, maka kita tidak menyebutnya sebagai kenaikan permintaan tetapi kenaikan jumlah barang yang diminta, karena kenaikan masih berada pada pada satu kurva permintaan yang sama.
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya
Dalam rangka menjawab kebutuhan konsumen, pihak produsen menyediakan berbagai barang dan jasa. Barang dan jasa hasil produksi ini kemudian dijual kepada konsumen di pasar menurut tingkat harga tertentu. permintaan bersangkut paut dengan pembelian dan pemakainan sedangkan penawaran bersangkut paut dengan peneyediaan dan penjualan. Jadi penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia untuk dijual pada berbagai tingkat harga dan situasi.
Contoh : Penjual buah-buahan ingin menjual buah dengan harga yang tinggi dipasar. Sayangnya keinginan itu bertepatan dengan musim panen raya. Akibatnya dipasar akan berkerumunan penjual buah-buahan sehingga harga buah-buahan pun jatuh.
Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X). Contoh: jumlah pakaian batik yang ditawarkan Ibu Nina pada berbagai tingkat harga.
Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai factor
CONTOH :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar