MANUSIA
DAN PANDANGAN HIDUP
1.
Pandangan Hidup dan Ideology
Ideology
menurut William (1959) mengandung dua hal, yaitu :
· Unsur-unsur
filsafat yang digunakan, atau unsure yang digunakan sebagai dasar suatu
kegiatan,
· Pembenaran
intelektual untuk seperangkat norma-norma.
Munandar
Sulaiman (1987: 76) menyimpulkan pendapat Lenski (1974) yang menyatakan bahwa
ideology merupakan komponen dasar terakhir dari system-sistem sosiobudaya.
Bagai masyarakat, ideology tersusun dari 3 unsur, yaitu :
1)
Pandangan hidup
2)
Nilai-nilai
3)
Norma-norma
Pandangan
hidup cenderung diikat oleh nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai pelengkap
nilai-nilai dalam pembuatan pembenaran atau rasionalisasi nilai-nilai.
Pandangan hidup member I semangat pada nilai-nilai. Norma berbeda dengan nilai
karena digunakan untuk hampir seluruh aturan khusus, sebaliknya nilai digunakan
untuk pengertian umum. Norma berlaku untuk menentukan perilaku perintah, atau
larangan untuk suatu kewajiban dari peranan spesifik dalam suatu spesifik pula.
Dengan demikian ideology lebih luas dibandingkan dengan pandangan hidup.
Ideology tidak digunakan untuk hubungan individu tetapi untuk hal yang lebih
luas, seperti ideology Negara, masyarakat atau kelompok tertentu.
2.
Makna
Cita-cita
Pandangan
hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup. Semua itu tak dapat
dipisahkan dengan kehidupan manusia
Ada
tiga kategori keadaan hati seseorang, yaitu :
·
Berhati keras
Tidak
berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Ia tidak menghiraukan
rintangan, tantangan, segala kesulitan yang dihadapinya. Orang yang berhati
keras biasanya mencapai hasil gemilang dan sukses hidupnya.
·
Berhati lunak
Dia
berusaha mencapai cita-citanya dengan cara menyesuaikan diri dengan situasi dan
kondisi. Namun ia tetap mencapai cita-cita itu. Karena biarpun lambat ia akan
berhasil juga capai citanya.
·
Berhati lemah
Mudah
terpengaruh oleh situasi dan kondisi. Bila menghadapi kesulitan cepat-cepat ia
berganti haluan, berganti keinginan.
Cita-cita,
keinginan, harapan banyak menimbulkan karya kreatifitas seniman. Banyak hasil
seni seperti drama, novel, film, music, tari, filsafat, yang lahir dari
kandungan cita-cita, keinginan, harapan dan tujuan.
3.
Makna
Kebajikan
Kebajikan
pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan
norma-norma agama dan etika.
Manusia
berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral, atas
dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Manusia
adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsure
itu terpisah bila manusia meninggal. Karena merupakan pribadi, manusia
mempunyai pendapat sendiri, ia mencintai diri sendiri, perasaan sendiri,
cita-cita sendiri,dsb. Justru karena itu, karena mementingkan sendiri,
seringkali manusia tidak mengenal kebajikan. Manusia merupakan makhluk social :
manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong,
saling menghargai sesame anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai,
saling membenci, saling merugikan,dsb.
Manusia
sebagai makhluk Tuhan,diciptakan oleh tuhan dan dapat berkembang karena Tuhan.
Untuk itu manusia dilengkapi kemampuan jasmani dan rohani, juga fasilitas alam
sekitar seperti tanah, air, tubuh-tumbuhan, dsb.
Untuk
melihat apa itu kebajikan , kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia
sebagai pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai
makhluk Tuhan. Manusia sebagai pribadi dapat menentukan baik-buruk. Yang
menentukan baik-buruk itu suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan dalam
hati untuk menimbang perbuatan baik atau tidak. Jadi suara itu merupakan
hakimterhadap diri sendiri, suara hati sebenarnya telah memilih yang baik,
namun manusia seringkali tidak maumendengarkan.
Jadi
kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati
masyarakat, dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berlaku sopan, santun, berbahasa
baik, bertingkahlaku baik, ramah, berpakaian sopan agar tidak terangsang yang
melihatnya.
4.
Makna
Sikap Hidup
Sikap
hidup adalah perasaan hati dalam menghadapi hidup ini. Sikap itu bisa fositif,
bisa negative, bisa apatis atau optimis atau pesimis,bergantung kepada pribadi
orang itu dan juga lingkungannya.
Setiap
manusia mempunyai kadar sikap. Kadar sikap yang dimilki manusia satu sama lain
tidak sama. Sikap orang dapat berubah sekonyong-konyong karena situasi dan
kondisi lingkungan.
Dalam
menghadapi kehidupan, yang berarti manusia menghadapi manusia lain atau
menghadapi kelompok manusia ada beberapa sikap etis dan non etis. Sikap etis
itu adalah sikap positif. Sedangkan sikap non etis disebut sikap negative. Ada
tujuh sikap etis yaitu : lincah, tenang, halus, berani, arif, rendah hati dan
bangga.
Sikap
non etis atau sikap negative ialah : kuku, gugup, kasar, takut, angkuh, dan
rendah hati. Sikap-sikap itu harus dijauhkan dari diri pribadi, karena sangat
merugikan baik diri sendiri maupun kemajuan bangsa. Selain itu ada sikap dalam
menghadapi keluarga, menghadapi saudara yang tua atau muda, menghadapi orang
yang ada di rumah kita.
Dalam
rangka menciptakan keadilan social bagi bangsa Indonesia, yang pada hakikatnya
menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia,
pemerintah berusaha menanamkan sikap-sikap positif bagi bangsa Indonesia.
Sikap-sikap itu antara lain : bekerja keras, gotong royong, hak dan kewajiban,
suka menolong, dan sikap mkenghargai pendapat orang lain.
5.
Manusia
dan Pandangan Hidup
Pandangan
hidup berupa suatu penggaris yang mungkin dapat dikatakan dengan kata-kata
sebagai rumusan atau formula, tetapi juga tak dapat dinyatakan dengan rumusan,
penyebabnya :
a.
Orang sulit menyusun perasaan, pikiran dan kejiwaannya
b.
Dia sendiri menyadari bahwa mungkin ia dapat berbuat /
bertindak yang melangggar prinsip” yang dikatakan.
c.
Dan kwatir kalau ada kritik besar dan penyelewengan
pandangan hidup dari anak-anak atau orang yang dibimbing.
Pandangan
hidup adalah juga falsafat hidup. Sesuai dengan arti filsafat yaitu cinta akan
kebenaran tentulah bentuk kebenaran yang akan dicapai adalah kebenaran yang dat
diterima oleh siapa saja. Pandangan hidup dimiliki oleh semua orang atau semua
golongan. Maka penggolongan yang paling ringan adalah pandangan berdasarkan :
a.
Beragama, beriman
b.
Tidak beragama tapi mengikuti garis ajaran satu atau lebih
dari agama yang ada.
c.
Matrealistik dan sekuler
Pandangan
hidup untuk orang Indonesia artinya : “ bagi seluruh warganya adalah ; falsafah
Negara yaitu pancasila, meskipun mungkin secara perorangan dalam melaksanakan
tugas-tugas hidupnnya menyimpang dari sila pertama : ketuhanan yang maha Esa,
sila kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab tetapi ia masih dianggap warga
Negara yang berpancasilais.
OLEH : HILMAN TRIANA / 17111822 / 1KA20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar